Hospital Legal Liability In Medical Dispute Resolution (Case Study Of South Jakarta District Court Decision Number 484/PDT.G/2013/PN.JKT.Sel)

Authors

  • Enina Wika Vetricha Wulandari Faculty of Law Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Handoyo Prasetyo Faculty of Law Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Handar Subhandi Bakhtiar Faculty of Law Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.55227/ijhess.v3i3.789

Keywords:

Legal Liability; Hospital; Malpractice; Therapeutic Agreement; Legal Protection

Abstract

This research was conducted to determine the cause of negligence committed by medical personnel, and how to resolve medical disputes by analyzing the South Jakarta District Court Decision Number 484/Pdt.G/2013/PN.JKT.Sel. Further research was carried out by looking at the case related to the legal liability of hospitals for the negligence of their medical personnel by reviewing the Civil Code, Law Number 26 of 2009 concerning Health, Law Number 44 of 2009 concerning Hospitals, Law Number 29 of 2004 concerning the Practice of Medicine, Law Number 36 of 2014 concerning Health Workers, and other related laws and regulations. It then examines whether or not the judge is appropriate in deciding a malpractice case. This research uses normative juridical research with a statutory approach, a conceptual approach, and a case approach. The result of this study is that the legal relationship between hospitals, doctors, and patients gives birth to rights and obligations for the parties based on the therapeutic agreement that has been regulated in Article 46 of Law Number 44 of 2009 concerning Hospitals, so that patients receive legal protection due to alleged malpractice committed by medical personnel, in this case doctors with the current laws and regulations

References

Abduh, R. (2021). Kajian Hukum Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Malpraktik Medis. Jurnal Ilmu Hukum, 6(1), 221–234.

Amir, A. (1997). Bunga Rampai Hukum Kesehatan. Widya Medika.

Andrianto, W., & Andaru, D. D. A. (2020). Pola Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Penyelesaian Sengketa Medis Di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(4), 908. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no4.2348

Angkouw, K. (2014). Fungsi Mahkamah Agung Sebagai Pengawas Internal Tugas Hakim Dalam Proses Peradilan. Lex Administratum, 2(2), 131–140.

Black, H. C., Garner, B. A., & Company, W. P. (2000). Blacks Law Dictionary, 7th Edition. West Group.

Chaeriah, Y., Bustami, D., Djanggih, H., & Kunci, K. (2020). Implikasi Kedudukan Tenaga Medis (Informed Consent) Terhadap Pertanggungjawaban Rumah Sakit. 8(1), 1–19.

Chazawi, A. (2007). Malpraktik Kedokteran. Malang Bayumedia Publising.

Christianto, H. (2011). Pertanggungjawaban Pidana Rumah Sakit Atas Tindakan Tenaga Kesehatan Menurut UU No. 44 Tahun 2009. Jurnal Yustika, 14(1), 67–92.

Dolot Alhasni Bakung, Z. A. A., & Muhtar, M. H. (2021). Health Service Law in Remote Doctor Consultation (Telemedicine). International Journal of Arts and Social Science, 4(4), 313-318.

Guwandi, J. (2010). Sekitar Gugatan Malpraktik Medik. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Guwandi, J. (2011). Hukum Rumah Sakit dan Corporate Liability. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hadi, I. G. A. A. (2018). Perbutan Melawan Hukum Dalam Pertanggungjawaban Dokter Terhadap Tindakan Malpraktik Medis. Jurnal Yuridis, 63(2), 98–113.

Hadjam, M. N. R. (2016). Efektivitas pelayanan prima di rumah sakit. Jurnal Psikologi, 1(2), 105–115.

Hatta, Moh. (2013). Hukum Kesehatan dan Sengketa Medik. Liberty Yogyakarta.

Hetharia, S. (2013). Aspek Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit Terhadap Pelayanan Medis. Lex et Societatis, I(5), 111–120.

Indriyanti, D. A. (2008). Etika dan Hukum Kesehatn. Pustaka Book Publisher.

Johan, B. (2005). Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter. Rineka Cipta.

Kolamawati, V. (2018). Quo Vadis “Malpractice” Profesi Dokter Dalam Budaya Hukum Indonesia. Jurnal Bina Mulia Hukum, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.23920/jbmh.v3n1.1

Mauli, D. (2019). Tanggung Jawab Hukum Dokter Terhadap Kesalahan Diagnosis Penyakit Kepada Pasien. Cepalo, 2(1), 33. https://doi.org/10.25041/cepalo.v2no1.1760

Mingkid, B. I. (2020). Implikasi Yuridis Pasal 46 Uu No 44 Thn 2009 Tentang Rumah Sakit Terhadap Kelalaian Yang Dilakukan Tenaga Kesehatan Dalam Hal Ini Tenaga Medis. Lex Et Societatis, 8(1). https://doi.org/10.35796/les.v8i1.28471

Muhlis, S. R., Nambung, I., & Alwy, S. (2020). Kekuatan Hukum Penyelesaian Sengketa Medik Pasien dengan Rumah Sakit Melalui Jalur Mediasi. Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, 5(1), 31–40.

MUHTAR, MOHAMAD HIDAYAT. "HUMAN RIGHTS CONSTITUTION ON HEALTH PROTECTION OF INDONESIAN CITIZENS." Russian Law Journal 11.2 (2023).

Nuraeni, Y., Sihombing, L. A., & Triyunarti, W. (2020). Hubungan Hukum Antara Dokter dan Pasien. Pemuliaan Hukum, 3.

Prasetyo, H., & Subakdi. (2021). Tinjauan Yuridis Dualisme Status Hukum Individu Pejabat Direktur Korporasi. Versi Cetak), 5(1), 111–123. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.9504

Prayitno, E. (2021). Tanggung Jawab Hukum Praktik Tanpa Surat Izin oleh Penata Anestesi di Rumah Sakit (Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta). Jurnal Hukum Dan Etika Kesehatan, 1(1), 76–77.

Priyadi, A. (2020). Kontrak Terapeutik/Perjanjian Antara Dokter Dengan Pasien. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(1), 183–192.

Rikomah, S. E. (2017). Farmasi Rumah Sakit. Deepublish.

S., S. H. (2008). Perkembangan Hukum Kontrak Diluar KUHPerdata. Raja Grafindo Persada.

Sandiata, O. S. B. (2013). PERLINDUNGAN HUKUM HAK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN di RUMAH SAKIT PEMERINTAH. Lex Administratum, 1(2), 187–194.

Sibarani, S. (2017). Aspek Perlindungan Hukum Pasien Korban Malpraktik Dilihat Dari Sudut Pandang Hukum Di Indonesia. Justitia et Pax, 33(1), 1–22. https://doi.org/10.24002/jep.v33i1.1417

Simamora, J. (2014). Kepastian Hukum Pengajuan Kasasi Oleh Jaksa Penuntut Umum Terhadap Vonis Bebas. Jurnal Yudisial, 7(1), 1–17.

Soemitro, H. R. (1990). Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Ghalia Indonesia.

Subhandi Bakhtiar, H. (2022). Pentingnya Bukti Forensik Pada Pembuktian Tindak Pidana. Jurnal Hukum Pidana Dan Kriminologi, 3(2), 36–43. https://doi.org/10.51370/jhpk.v3i2.82

Wahyudi, S. (2011). Tanggung Jawab Rumah Sakit Terhadap Kerugian Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan Dan Implikasinya. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 505–521. https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.3.178

Waluyo, B. (2007). Masalah Tindak Pidana Dan Upaya Penegakan Hukum. Sumber Ilmu Jaya.

Widodo, I.S., Muhtar, M.H., Suhariyanto, D., Permana, D.Y., Bariah, C., Widodo, M.F.S., Monteiro, J.M., Rachmatulloh, M.A., Abqa, M.A.R., Agustiwi, A. and Amin, F., 2023. Hukum Tata Negara. Sada Kurnia Pustaka.

Downloads

Published

2023-12-28

How to Cite

Enina Wika Vetricha Wulandari, Handoyo Prasetyo, & Handar Subhandi Bakhtiar. (2023). Hospital Legal Liability In Medical Dispute Resolution (Case Study Of South Jakarta District Court Decision Number 484/PDT.G/2013/PN.JKT.Sel). International Journal Of Humanities Education and Social Sciences, 3(3). https://doi.org/10.55227/ijhess.v3i3.789

Issue

Section

Social Science