Legal Analysis of  Dismissal of Land Deed Officials Based on Health Conditions in the Perspective of Legal Certainty

Okky Wildhan Pratama; Hanif Nur Widhiyanti; Diah Aju Wisnuwardhani

doi:10.55227/ijhess.v4i3.1384

Authors

Okky Wildhan Pratama Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Hanif Nur Widhiyanti Faculty Of Law, Brawijaya University Malang, Indonesia
Diah Aju Wisnuwardhani Faculty Of Law, Brawijaya University Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55227/ijhess.v4i3.1384

Keywords:

Dismissal of Land Deed Officials, Physical and Mental Health, Justice, Legal Certainty

Abstract

This study aims to analyze the criteria for the dismissal of Land Deed Officials (PPAT) based on health conditions from a justice perspective. The method used is normative legal research with a statutory and conceptual approach, analyzed using a perspective analysis through grammatical and systematic interpretation methods. The results of the study show that the rules for dismissing PPATs due to health reasons refer to Article 10 paragraph (2) letter b of Government Regulation Number 24 of 2016. This regulation does not provide a health recovery period for PPATs, unlike the provisions in the Notary Position Law which grants a three-year recovery period. In conclusion, this regulation creates the potential for injustice for PPATs due to the absence of an opportunity to recover before being dismissed. Regulatory changes are needed to create a balance between public interest and the protection of individual rights.

References

Anshori, A. G. (2009). Lembaga Kenotariatan Indonesia: Perspektif Hukum Dan Etika (Pertama). UIIPress.

Astuti, R. K. (2017). Pemberhentian PPAT Yang Dinyatakan Pailit Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016. JATISWARA, 32(3). https://doi.org/10.29303/jtsw.v32i3.142

Fadli, M., & Hadi, S. (2023). Kepastian Hukum Perspektif Teoritik. Nuswantara Media Utama.

Immanuella, C. N., & Hoesin, S. H. (2022). AKIBAT HUKUM TERHADAP NOTARIS/PPAT TERKAIT PERBUATAN MELAWAN HUKUM OLEH PEGAWAI NOTARIS/PPAT (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Blitar Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Blt). PALAR | PAKUAN LAW REVIEW, 8(1), 1–17. https://doi.org/10.33751/palar.v8i1.4584

Kamalah, A. D., Novianasari, & Nafiah, H. (2023). Gejala Mental Emosional dan Upaya dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa Remaja. Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat, 1(2), 68–72. https://doi.org/10.35473/jkbs.v1i2.2419

Karsayuda, M. R., Fadli, M., Khusaini, M., & Kusumaningrum, A. (2023). Legal Construction of Infrastructure Financing Based on Public Private Partnership to Realize National Resilience. International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS), 3(1). https://doi.org/10.55227/ijhess.v3i1.563

Khafifa Bazar, B. N., & Silviana, A. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Akta Tanah. Notarius, 14(1), 29–38. https://doi.org/10.14710/nts.v14i1.37599

Marpaung, M. M. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Yang Telah Diberhentikan Berdasarkan Pasal 13 Undang Undang Jabatan Notaris. SAPIENTIA ET VIRTUS, 4(2), 103–120. https://doi.org/10.37477/sev.v4i2.190

Marzuki, P. M. (2019). Penelitian Hukum: Edisi revisi (Cetakan ke-14). Kencana.

Maulana, I., Fadli, M., Herlinda, H., & Nur, A. I. (2024). Justice for Indigenous People: Management Right Term to Third Parties. Indonesia Law Reform Journal, 4(1), 59–74. https://doi.org/10.22219/ilrej.v4i1.33058

Maulana, I., Fadli, M., Herlindah, H., & Permadi, I. (2024). Pengaturan Jangka Waktu Yang Berkeadilan Atas Perjanjian Kerjasama Kepada Pihak Ketiga Hak Pengelolaan Diatas Tanah Ulayat. Tunas Agraria, 7(3), 285–302. https://doi.org/10.31292/jta.v7i3.352

Melani, M., Prastita, N. P. G., Putri, R. T. D., & Adnani, Q. E. S. (2024). Promosi Kesehatan Remaja dengan Pendekatan KIPK. Sarana Ilmu Indonesia (Salnesia). https://doi.org/10.36590/penerbit.salnesia.2

Muchsin, T., Saliro, S. S., Manullang, S. O., & Miharja, M. (2020). PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM HAL PENDAFTARAN TANAH: SEBUAH TINJAUAN KEWENANGAN DAN AKIBAT HUKUM. Madani: Legal Review, 4(1), 63–80. https://doi.org/https://doi.org/10.31850/malrev.v4i1.566

Oktaviyano, R. S. (2022). PERLINDUNGAN HUKUM PPAT TERHADAP PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH KARENA TERKENDALA PANDEMI COVID-19. Media Keadilan: JurnaI Lmu Hukum, 13(1), 108–124. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmk.v13i1.8003

Pangastuti, N. I. (2022). Optimalisasi Prestasi Atlet Melalui Konsep Manusia Seutuhnya (Sebuah Kajian Filosofis). Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 18(2), 1–7. https://doi.org/10.21831/jorpres.v18i2.49005

Rizal, E. A. (2022). Tanggung Jawab PPAT Atas Pembatalan Akta Yang Dibuat D Hadapannya [Tesis]. Universitas Islam Indonesia.

Safa’at, ali, M. (2011, December). Pemikiran Keadilan (Plato, Aristoteles, Dan John Rawls). Http://Www.Safaat.Lecture.Ub.Ac.Id/Files/2011/12/Keadilan.Pdf.

Thamrin, H., & Khoidin, M. (2021). Hukum Notariat Dan Pertanahan (Kewenangan Notaris dan PPAT Membuat Akta Pertanahan (I. Soerodjo, Ed.; cetakan 1). Laksbang Justicia.

Triwahyuningsih, S. (2020). PERAN NOTARIS DALAM PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA. Jurnal Hukum Dan Kenotariatan, 4(1), 41. https://doi.org/10.33474/hukeno.v4i1.6447

Wibawa, K. C. S. (2019). MENAKAR KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM PERSPEKTIF BESTUURS BEVOEGDHEID. CREPIDO, 1(1), 40–51. https://doi.org/10.14710/crepido.1.1.40-51

Winarno, N. B. (2008). Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi. Laksbang Mediatama.

Yuliandari, N. M., & Oppusunggu, Y. U. (2021). UPAYA HUKUM NOTARIS YANG DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK HORMAT DITINJAU DARI PERADILAN TATA USAHA NEGARA. JURNAL USM LAW REVIEW, 4(2), 844. https://doi.org/10.26623/julr.v4i2.4363