The Legal Concept of Joint Property of Mixed Marriage in the International Civil Law System from the Perspective of Legal Justice

Fitri Khairunnisa; Suhariningsih Suhariningsih; Afifah  kusumadara; Setyo  Widaqdo

doi:10.55227/ijhess.v4i3.1426

Authors

Fitri Khairunnisa Doctoral Study Program in Law, Faculty of Law, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Suhariningsih Suhariningsih Doctoral Study Program in Law, Faculty of Law, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Afifah kusumadara Doctoral Study Program in Law, Faculty of Law, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Setyo Widaqdo Doctoral Study Program in Law, Faculty of Law, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55227/ijhess.v4i3.1426

Keywords:

Mixed marriage,, legal concept, common property,, international civil law,, justice

Abstract

Mixed marriage between Indonesian citizens and foreign citizens has become an increasingly common phenomenon due to rapid globalization and increasing tourist visits to Indonesia. One of the main issues is regarding the arrangement of joint property, which is influenced by the various legal systems of each couple's home country. This study aims to analyze the perspective of legal justice in the reform of joint property arrangements in mixed marriages. The research method uses a normative legal approach, with data collection through relevant literature reviews and in-depth interviews. The data was systematically analyzed and tested for validity using the triangulation method to ensure validity. The results of the study show that differences in legal systems between countries create significant challenges for couples in managing, owning, and dividing joint property. Inequality and discrimination are common, especially in cross-border property ownership, which can be detrimental to one party. To overcome this challenge, harmonization of international civil law is needed through the application of the principles of universal justice and inclusive legal reform. In addition, the development of marriage agreements that are responsive to globalization can be a solution to provide better legal protection, reduce uncertainty, and ensure that the rights of couples are met fairly. This study recommends legal reforms that prioritize the principles of justice and the protection of rights in mixed marriages, in order to create a legal system that is more responsive to the dynamics of globalization.

References

Akbar, A., Lubis, A., Putri, M. N., Habib, M. H., & Andinata, M. F. (2024). Sejarah Pernikahan Campuran di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 4448-4457.

Aminah, A. (2019). Pilihan Hukum dalam Kontrak Perdata Internasional. Diponegoro Private Law Review, 4(2).

Arifin, R., Rasdi, R., & Alkadri, R. (2018). Tinjauan Atas Permasalahan Penegakan Hukum dan Pemenuhan Hak dalam Konteks Universalime dan Relativisme Hak Asasi Manusia di Indonesia. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, 26(1), 17-39.

Arliman, L. (2019). Peran Lembaga Catatan Sipil Terhadap Perkawinan Campuran Berdasarkan Undang-Undang Perkawinan. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 4(2), 288-301.

Arwana, Y. C., & Arifin, R. (2019). Jalur Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan Sebagai Dorongan Pemenuhan Hak Asasi Manusia. Jambura Law Review, 1(2), 212-236.

Asnawi, M. N., & SHI, M. (2022). Hukum harta bersama: Kajian perbandingan hukum, telaah norma, yurisprudensi, dan pembaruan hukum. Prenada Media.

Az-zahra, I. A. (2024). Dinamika Penyelesaian Harta Bersama: Perbedaan Pandangan Tokoh Agama di Kecamatan Bagan Sinembah. Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan dan Ekonomi Islam, 16(2), 394-407.

Bengngu, J. G. P., & Widiatedja, I. G. N. P. (2024). Akibat Hukum Mengenai Status Anak yang Lahir Dalam Perkawinan Campuran (Studi Perbandingan Indonesia dan Belanda). Ethics and Law Journal: Business and Notary, 2(3), 119-135.

Disemadi, H. S. (2022). Lenses of Legal Research: A Descriptive Essay on Legal Research Methodologies. Journal of Judicial Review, 24(2), 289-304.

Djuniarti, E. (2017). Hukum Harta Bersama Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Perkawinan dan KUH Perdata (The Law of Joint Property Reviewed from The Perspective of Marriage Law and Civil Code). Jurnal Penelitian Hukum P-ISSN, 1410, 5632.

Efendi, J., Ibrahim, J., & Rijadi, P. (2016). Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Prenada Media.

Fendri, A. (2011). Perbaikan sistem hukum dalam pembangunan hukum di indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Riau, 1(02), 9073.

Fitrianingrum, F. A., Basri, A. H., & Solihin, R. A. (2024). Asas Contra Legem Dalam Pembagian Harta Bersama (Studi Putusan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Nomor 231/Pdt. G/2022/PTA. Sby). Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum, 10(1), 79-94.

Ghafur, F., Kanggas, F. Z. H., & Lahuri, S. B. (2020). Kedudukan pencatatan perkawinan dalam hukum islam dan hukum positif di Indonesia. Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law, 3(2), 219-231.

Ghazaly, J. H. (2019). Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Campuran. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 5(1), 117-130.

Haidar, A. F., Ahmad, R. N., Hapsari, R. S., Natanael, R., & Sukmawati, R.

L. S. N. (2023). Tantangan Hukum dan Aspek-Aspek Multikultural dalam Pernikahan Internasional. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 1(6), 1-10.

Herawati, E. M., Azzahra, V. F., Syafadita, S., Pinasty, P. B., & Arrigo, F. (2023). Kepastian Hukum Perkawinan Beda Negara Berdasarkan Hukum Perdata Internasional Indonesia. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 1(4).

Hoesein, Z. A. (2012). Pembentukan Hukum dalam Perspektif Pembaruan Hukum. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 1(3), 307-327.

Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, dan Penggunaannya dalam Penalaran dan Argumentasi Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(3), 305- 325.

Kholik, A. (2019). Konsep Keluarga Sakinah, Mawaddah Dan Rahmah Dalam Perspektif Hukum Islam. Masile, 1(1), 108-126.

Mundung, D. J., Muaja, H. S., & Wewengkang, F. S. (2023). Perlindungan Hukum Terhadap Pemenuhan Hak Waris Anak Dalam Perkawinan Campuran Ditinjau Dari Hukum Perdata Internasional. Lex Privatum, 12(1).

Noor, A. (2018). Kedudukan Perempuan Terhadap Laki-Laki Dalam Melakukan Perbuatan Hukum Perolehan Dan Peralihan Hak Atas Tanah Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1960. Jurnal Hukum Positum, 3(1), 117-132.

Prabandari, E. W. (2009). Perlindungan Hukum terhadap Isteri atas Masalah Harta yang Dipersengketakan dalam Gugatan Harta Bersama dalam Perkara Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Semarang) (Doctoral dissertation, PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN).

Pratisiya, V., Pantes, A., Fahira, S., Musa, D. T., Alamri, A. R., & Mutmainnah, M. (2023). Perubahan kontruksi sosial dalam pembagian kerja domestik: Studi hubungan antara suami istri keluarga modern. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 18(2), 197-222.

Rizqo, H. F., Rato, D., & Susanti, D. O. (2024). Pemahaman Tentang Kekayaan Bersama Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan Masyarakat, 15(4).

Salinding, M. B. (2019). Prinsip Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara yang Berpihak Kepada Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Konstitusi, 16(1), 148-169.

Simbolon, E. Z., & Sandini, J. (2024). Dinamika Hukum Perdata: Interpretasi Dan Aplikasi Bw Buku 1 Di Era Modern. Multilingual: Journal of Universal Studies, 4(2), 69-78.

Sulchan, A., & Widiasari, N. I. (2017). Tinjauan Yuridis Tentang Perolehan Hak Atas Tanah Bagi Perempuan WNI Yang Terikat Perkawinan Campuran (Studi Kasus Putusan MK Nomor. 69/PUU-XIII/2015). Jurnal Akta, 4(1), 25-28.

Widanarti, H. (2018). Akibat Hukum Perkawinan Campuran Terhadap Harta Perkawinan (Penetapan Pengadilan Negeri Denpasar No: 536/Pdt. P/2015/PN. Dps.). Diponegoro Private Law Review, 2(1).