Independence of Notaries in Carrying Out Their Position Based on the Notary Position Law and the Notary Code of Ethics

Diana Limaz  Putri; Iwan Permadi; Diah Aju  Wisnuwardhani

doi:10.55227/ijhess.v4i4.1536

Authors

Diana Limaz Putri Universitas Brawijaya
Iwan Permadi Brawijaya University, Indonesia
Diah Aju Wisnuwardhani Brawijaya University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55227/ijhess.v4i4.1536

Keywords:

notary, independence of notary

Abstract

This research aims to analyze that independence within the code of ethics for notaries does not align with the obligations that must be fulfilled in carrying out their duties, which require them to be independent and not reliant on any party. Notaries are expected not to collaborate with anyone or promote themselves as notaries. Notaries must possess structural, functional, and financial independence. Since notaries hold a respected position and are not a business entity, entrepreneur, or business office, it cannot be justified for notaries to engage in such activities. In the context of cooperation between notarial service providers or service bureaus, it is necessary to examine the independence of notaries in executing their duties. This independence must be clearly defined in meaning and the processes of working as a notary so that notaries can avoid violations of the code of ethics that serve as the reference in carrying out their notarial duties. The results of this research aim to clarify the meaning of notary independence itself so that notaries, in executing their duties, do not violate the notarial code of ethics concerning the principle of notary independence.

References

Adjie, H. (2007). Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik Terhadap UU. No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Refika Aditama .

Adjie, H. (2012). bernas-bernas pemikiran di bidang Notaris dan PPAT. Refika Aditama.

Adjie, H. (2017). Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik. Refika Aditama.

Adjie, H., & Sesung, R. (2020). Tafsir, Penjelasan, dan Komentar atas UndangUndang Jabatan Notaris. Refika Aditama.

Ali, A., & Heryani, W. (2012). Asas-Asas Hukum Pembuktian Perdata. Prenada Media Group.

Anand, G. (2018). Karakteristik Jabatan Notaris di Indonesia. Prenadamedia Grup.

Andasasmita, K. (1983). Notaris Selayang Pandang. Bandung Alumni.

Andriani, S. (2024). LARANGAN PUBLIKASI/PROMOSI DIRI NOTARIS DALAM KODE ETIK (STUDI TERHADAP KONTEN TIK TOK NOTARIS). Jurnal Hukum Kenotariatan Otentik’s, 6.

Annisa, Y. N., Dewantara, R., & Jauharoh, A. (2024). Analysis of the Legal Status of Joint Office in Notary Civil Partnership: Perspective of Article 20 of UUJN-P. IJBLE.

Ardiman, L., & Permadi, I. (2017). Urgensi Akta Notaris Dalam Perikatan Kerja Antara Kantor Jasa Penilai Publik dengan Perusahaan Emiten Terhadap Implikasi Penilaiannya di Bursa Saham. Jurnal Rechtide, 1.

Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosdakarya.

Diantha, M. P. (2016). Metodologi Penulisan Hukum Normatif. Prenada Media Group.

Halid, C. N., Sanusi, Wahyuni, N. S., & Suhaimi. (2023). A Ban on Notary Self Promotion as Public Official in Notary and Ethical Code Act. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 1.

Kholidah, M., Hasibuan, P. H., Alamsyah, M. R., Ramadani, A. F., & Keramat, A. (2023). Notaris Dan PPAT Di Indonesia Aplikasi Teori Dan Praktik Dalam Pembuatan Akta. Semesta Aksara.

Marzuki, P. M. (2019). Penelitian Hukum ; Edisi Revisi (Vol. 14). Kencana.

Mutmainnah, A., Hafidz, M., & Bima, Mu. R. (2020). Efektivitas Pelaksanaan Tanggung Jawab Notaris. Kalabbirang Law Journal, 2(1), 14–29. https://doi.org/10.35877/454RI.kalabbirang27

Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Pustaka Pelajar.

Permadi, I. (2016). PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI TANAH BERSERTIFIKAT GANDA DENGAN CARA ITIKAD BAIK DEMI KEPASTIAN HUKUM. Jurnal Yustisia, 5(2).

Prajitno, A. A. A. (2018). Apa dan Siapa Notaris di Indonesia. Putra Media Nusantara.

RAHMATIKA, B. A. (2016). KEMANDIRIAN DAN KERAHASIAAN DALAM MENJALANKAN JABATAN NOTARIS SEBAGAI ANGGOTA PERSEKUTUAN PERDATA [Thesis]. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.

Ramadhan, A. F., & Permadi, I. (2019). MAKNA ALASAN-ALASAN TERTENTU DALAM KODE ETIK NOTARIS TERKAIT KEWAJIBAN MENJALANKAN JABATAN NOTARIS DI KANTORNYA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(1).

Saputri, E. H., & Hosein, S. H. (2023). Pelanggaran Kode Etik Notaris Yang Bekerjasama Dengan Biro Jasa. Kosmik Hukum, 23(2), 115. https://doi.org/10.30595/kosmikhukum.v23i2.15466

Setiawan, W. (1993). Kedudukan dan Keberadaan Notaris sebagai Pejabat Umum dan PPAT Dibandingkan dengan Pejabat Tata Usaha Negara Menurut Sistem Hukum Nasional,.

SINAGA, F. (2019). PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK . Media Neliti.

Sjaifurrachman, & Adjie, H. (2011). Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuatan Akta. Mandar Maju.

Sjaifurracman. (2011). Aspek Pertanggung Jawaban Notaris dalam Pembuatan Akta. Mandar Maju.

Sulastini, E. T., & Wahyu, A. (2010). Pertanggung jawaban Notaris Terhadap Akta yang Berindikasi Pidana. Refika Aditama.

Tedjosaputro, L. (1995). Etika Profesi Notaris dalam Penegakan Hukum Pidana. PT. Bayu Indra Grafika.

Tobing, G. H. S. L. (1996). Peraturan Jabatan Notaris. Erlangga.

Zulhendrawan. (2010). Perjanjian Kerjasama Antara Bank Dengan Notaris Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris [Thesis]. Universitas Indonesia.